p1

Ingat-Ingat: Bukan Hanya Sebuah Poster

“15 Juni? Gila, Bab IV aja gua belom,”
“Lah gua parah lagi, belom bikin sama sekali, orang datanya ilang,”
“Duh, gimana nih, gua kan ganti judul?!”
Begitulah kira-kira tanggapan siswa-siswi MAN Insan Cendekiakelas XI, atau yang lebih akrab disapa Foranza, saat pertama kali membacasebuah kertas yang ditempelkan di salah satu dinding bangunan sekolah. Kertasini bukan kertas biasa, membacanya saja sudah sukses membuat anggota Foranzamules-mules gak karuan. Kertas yangberatasnamakan panitia sidang KIR (Karya Ilmiah Remaja) ini bisa disebutsebagai poster yang isinya mengajak murid kelas XI untuk mengingat tentangjadwal sidang KIR yang jatuh pada tanggal 15 Juni 2012 silam.
Setelah sukses membuat anggota Foranza mules, poster ini punmelanjutkan aksi ‘teror’nya. Beberapa hari setelah kemunculan pertama di salahsatu dinding bangunan sekolah, duplikat dari poster ini sudah bermunculandimana-mana. Di kantin, di belakang gambar seragam yang baik, di pos satpam, diperpus, dan di beberapa tembok bangunan sekolah. Hal ini jelas membuat anggotaForanza muak dan bosan. Di tengah panasnya suasana ujian, poster ini jelasmenambah kekusutan di otak para anggota Foranza. Beberapa anggota foranza yangsudah frustasi memilih untuk pasrah saja, lainnya memilih untuk melakukan usahadan segera bergerak cepat.
Sebelum tanggal 15 Juni, Foranza harus melewati satu lagitanggal keramat, yaitu 9 Juni. Pada tanggal tersebut Bab IV yang berisi tentangpembahasan dari penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan harusdikumpulkan kepada panitia KIR. Akibatnya, seminggu menjelang pengumpulan BabIV, banyak angket bertebaran, banyak penelitian yang baru dilakukan oleh anggotaForanza. Pada saat-saat genting seperti ini, CSA (Center of StudentActivity)—tempat dimana laptop murid Insan Cendekia dititipkan, dibuka hanyapada saat-saat terakhir menjelang deadline.Hal ini menjadi hambatan yang besar bagi penyelesaian KIR Foranza. Akibatnya,pada tanggal 9 Juni pagi hari, banyak KIR yang belum siap untuk dikumpulkan.Alhasil, beberapa murid kelas XI yang sudah hadir di kelas pada waktu itumendapat omelan dari beberapa guru. Deadlineyang pada waktu itu jatuh pada jam 9 pagi, akhirnya bergeser ke jam 12malam via email ke Pak Kusen. Malamharinya, CSA pun dipadati oleh kegiatan pembuatan KIR. Tak cukup dengan CSA,beberapa pos dibuka di tempat lain. Malam itu pun berakhir dengan perjuangankeras dari anggota Foranza dalam menuntaskan satu kewajiban mereka.
15 Juni, akhirnya tanggal keramat itu pun tiba. Jadwal ujiansidang KIR telah ditempel beberapa hari sebelumnya. Satu persatu kelompok majuuntuk mempresentasikan kerja keras mereka beberapa bulan ini. Rasa deg-degan,rasa takut diomeli oleh para penguji yang konon kiler, meliputi hati semuaanggota Foranza. Rasa lega pun datang setelah melewati ujian terakhir di bulanJuni ini. Meski ini bukan yang terakhir kalinya merasakan sebuah ujian di InsanCendekia, perpisahan dengan si ingat-ingat patut membuat hati Foranzaberbahagia.
Powered by: alphabeta

Read more